Peran Borongan ; Wanita Bekerja, Istri dan Ibu

Berikut beberapa tips untuk wanita yang bekerja namun ingin tetap seimbang dalam mengurus anak dan rumah tangga:

1. Atur Prioritas Harian
Buat to-do list harian atau mingguan.
Tentukan apa yang penting dan mendesak, serta apa yang bisa ditunda atau didelegasikan.

2. Bangun Rutinitas yang Konsisten
Bangun dan tidur di jam yang sama setiap hari.
Jadwalkan waktu khusus untuk pekerjaan, keluarga, dan diri sendiri.

3. Libatkan Pasangan dan Keluarga
Komunikasikan tanggung jawab rumah tangga agar tidak semua beban ada pada satu pihak.
Anak-anak juga bisa dilibatkan dalam tugas ringan sesuai usia mereka.

4. Manfaatkan Teknologi dan Bantuan
Gunakan aplikasi manajemen waktu, belanja online, atau layanan laundry untuk menghemat waktu.
Jika memungkinkan, pertimbangkan bantuan seperti asisten rumah tangga atau daycare terpercaya.

5. Multitasking Secara Cerdas
Misalnya, masak sambil mengawasi anak bermain atau mendengarkan podcast kerja saat mencuci piring.

6. Fokus Saat Bekerja, Hadir Saat Bersama Keluarga
Hindari membawa pekerjaan ke waktu keluarga.
Saat bersama anak, hadir secara fisik dan emosional.

7. Jaga Kesehatan dan Me-Time
Luangkan waktu untuk beristirahat, berolahraga ringan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan diri sendiri.

8. Terima Bahwa Tidak Harus Sempurna
Rumah tak selalu harus rapi sempurna, dan tak semua hal harus dilakukan sendiri.
Fokus pada kebahagiaan dan keseimbangan, bukan kesempurnaan.
■■■■■

Ini hanya Teori ya... tapi mungkin bisa jadi pengingat kamu khususnya para wanita hebat. 

Kadang rumput tetangga memang terlihat lebih hijau tapi kembalikan lagi pada niat saat memutuskan berperan ganda di awal.

Nah ini simple agenda jika kamu punya waktu sedikit di rumah dan bertemu anak anak.
Misal dengan jadwal kerja dari jam 7 pagi hingga 6 sore, waktu di rumah memang terbatas, tapi masih bisa dikelola agar tetap seimbang antara pekerjaan, anak, dan rumah. Berikut tips yang bisa diterapkan:

1. Manajemen Waktu yang Efisien
♡Pagi Hari (05.00 – 07.00)
Bangun lebih awal, sekitar jam 4.30 atau 5.00.
Siapkan sarapan dan bekal anak/suami (bisa dimasak simpel atau disiapkan malam sebelumnya).

Cek kebutuhan anak: mandi, sarapan, berangkat sekolah (bisa dibantu pasangan/orang tua jika memungkinkan).

Siapkan diri untuk berangkat kerja.

♡Malam Hari (18.00 – 22.00)
Fokuskan waktu sepulang kerja untuk keluarga.

Makan malam bersama keluarga (momen penting untuk bonding).

Quality time dengan anak: mendengarkan cerita hari mereka, bermain sebentar, atau membacakan buku.

Siapkan kebutuhan besok (baju, makanan, logistik sekolah) agar pagi tidak terburu-buru.

Tidur cukup (usahakan maksimal jam 10 malam).

2. Jadwal Harian dan Mingguan
Buat jadwal rutin: siapa mengurus apa, kapan waktu bersih-bersih, belanja, dll.

Fokus ke hal-hal penting di weekday, lalu alokasikan tugas rumah tangga berat (cuci, bersih-bersih total) di akhir pekan.

3. Libatkan Anggota Keluarga
Ajarkan anak untuk mandiri sesuai usianya (merapikan mainan, menyiapkan tas, dll).

Ajak pasangan kerja sama mengurus rumah dan anak.

4. Masak Simpel dan Terencana
Buat meal plan seminggu, belanja sekaligus.

Masak dalam porsi besar lalu simpan (meal prep).

Gunakan alat bantu seperti rice cooker, slow cooker, atau air fryer untuk menghemat waktu.

5. Fokus pada Kualitas, Bukan Kuantitas
Meskipun waktu bersama anak tidak lama, pastikan itu berkualitas.

Singkirkan gadget saat bersama anak.

6. Jangan Lupa Diri Sendiri
Sempatkan 10–15 menit sehari untuk "me time": baca buku, skincare, dengar musik, atau sekadar duduk tenang.

Jaga kesehatan fisik dan mental: cukup tidur, makan sehat, dan rehat kalau lelah.

Selamat mencoba😘

TIPS dirangkum dari berbagai sumber..




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Zombie At Work Place

Ada yang tau dengan Zombie? 👻 Pernah bertemu dengan Zombie? Hemm semoga tidak pernah ya.. Cukup hanya nonton di film saja. Menurutmu apa itu Zombie? ... Yup, kalo versi fiksi nya sih mayat hidup.. Mereka yang sudah mati bisa bangkit kembali karena organ otaknya tidak benar benar mati, namun tidak juga hidup. Karena otak zombie tidak bisa digunakan untuk berfikir. Nah apa sih hubungan antara zombie dalam fiksi itu dengan judul tulisan ini? Oke aku akan sharing apa yang pernah aku ikuti dalam sebuah webinar. Jadi Zombie ini secara umum adalah  istilah untuk manusia yang tak lagi hidup namun sebelumnya pernah hidup. Ciri cirinya : 1. Lake of awareness yaitu hadir di kantor tapi tidak menghayati kehadiran nya. Ada tapi tiada. 2. Victimhood yaitu merasa menjadi korban dari orang sekitarnya.  Pesimism yaitu Terlihat menyedihkan, tidak jahat tapi menularkan. 3. Minimum requirement yaitu susah di "usir" karena bisa memberikan kontribusi walaupun minimum. (Yang penting dapat gaj...
Baca selengkapnya

World Lupus Day : PLSS

Gambar
World Lupus Day 2025 PLSS : Semangat, Sehat, Berkualitas By 'Puspa_Raito' Palembang, 10 Mei 2025 Sabtu, bertepatan dengan peringatan hari lupus sedunia atau lebih dikenal World Lupus Day (WLD), Persatuan Lupus Sumatera Selatan ( PLSS) kembali mengadakan kegiatan bersama para penyitas autoimun Sistemic Lupus Erthematosus (SLE) yang tergabung dalam komunitas PLSS yang dipusatkan di Kambang Iwak Kota Palembang. Puluhan odapus dan pendamping berkesempatan hadir pada kegiatan ini. Ajang tahunan yang juga sebagai sarana silaturahmi. Kegiatan diawali dengan Jalan Santai start dari Monpera Palembang menuju Kambang Iwak dan dilanjutkan Senam bersama . Jalan santai dan senam ini secara tidak langsung mendeklarasikan bahwa Lupus bukan halangan untuk beraktivitas khususnya olahraga tapi tentu saja sesuai kondisi masing masing. Pada kegiatan inti diawali dengan sambutan oleh ketua PLSS yaitu Ibu Elnita Sari, beliau menyatakan bahwa PLSS tidak hanya berisikan anggota dari Sumater...
Baca selengkapnya

Menangislah

Semua orang punya masalah, setiap orang punya kesedihan masing masing. Tapi kadar dan cara mengekspresikan yang pasti berbeda. Ada yang menyimpan dengan rapi sehingga hanya dia dan Allah yang tahu dengan menampakkan wajah ceria. Ada yang ekspresif bercerita kepada orang lain, tapi ada juga yang hanya diam tapi matanya menyiratkan duka. Apapun itu menurutku sah saja. Yang tidak sah itu adalah labeling kita pada orang yang sedang mengalami masalah. Tak perlu memberikan judgement karena kita bukan hakim. Seseorang yang mengalami luka yang dalam, pasti tidak akan benar benar sembuh apalagi jiwa yang terluka. Saat terluka pasti sakit kan ya..perih.. Ingin berteriak..SAKIIIT.. sambil menangis. 😭😭. Lakukan saja, tak usah perdulikan orang lain mau bilang apa. Karena jiwamu  adalah dirimu sendiri yang bertanggung jawab. Allah menciptakan air mata pasti ada manfaatnya, ada tujuannya. Dan bahwasanya Dialah Yang menjadikan orang tertawa dan menangis . ” (QS . An-Najm : 43).  Jadi siapa...
Baca selengkapnya