Siapa itu "Flying Monkeys"
"Tentang Flying Monkeys — Supaya Kamu Nggak Jadi Korban Cerita yang Salah"
Kadang dalam hidup, kita ketemu sama orang-orang yang toxic. Tapi yang bikin lebih capek, bukan cuma orang toksiknya—melainkan orang-orang di sekitarnya yang ikut-ikutan nyerang kita. Mereka ini yang sering disebut flying monkeys.
Bukan monyet beneran ya. Istilah ini datang dari film “The Wizard of Oz” — si penyihir jahat nyuruh monyet-monyet terbang buat ngejar dan nyerang tokoh utama.
Nah, di dunia nyata, flying monkeys itu orang-orang yang dibohongi atau dimanipulasi sama pelaku untuk bantu nyerang kita. Bisa lewat gosip, tuduhan, bahkan cuma sikap diem tapi penuh penilaian.
Yang bikin kesel, kadang mereka itu teman, keluarga, atau orang yang dulunya kita percaya.
Kenapa mereka bisa begitu?
Karena pelaku biasanya pintar banget bikin narasi. Mereka bisa tampil kayak korban, padahal sebenarnya merekalah pelakunya. Mereka bisa bilang kamu drama lah, sensitif lah, atau “nggak bersyukur”.
Flying monkeys ini percaya begitu aja, tanpa tanya langsung ke kamu. Mereka ikut nyalahin, ngejauhin, bahkan nyebarin cerita versi pelaku.
Tapi gini...
Kita nggak bisa ngabisin energi buat nyadarin semua orang. Orang yang mau ngerti, pasti nyari tahu. Orang yang udah niat nggak percaya, sejelas apa pun bukti nggak akan mereka lihat.
Jadi, kalau kamu lagi ngalamin ini:
Nggak usah capek-capek jelasin ke semua orang.
Jaga energi. Pilih diam kalau memang lebih damai.
Bangun lingkungan baru yang lebih sehat.
Orang yang beneran peduli akan tanya langsung ke kamu, bukan denger dari orang lain.
Dan buat kamu yang lagi baca ini—hati-hati juga ya.
Kalau ada yang datang cerita tentang seseorang, jangan langsung percaya satu sisi. Bisa jadi, kamu sedang diajak jadi flying monkey tanpa sadar.
Tanya, dengerin dua sisi, dan jangan mudah diadu domba.
Karena di balik setiap pelaku manipulasi, selalu ada pasukan kecil yang bikin mereka tetap kuat: flying monkeys.
Jangan jadi salah satunya. Dan kalau kamu jadi korbannya, kamu berhak jaga dirimu sendiri—tanpa rasa bersalah.
Komentar
Posting Komentar