Cacat Logika👽

Cacat logika (logical fallacy) adalah kesalahan dalam penalaran yang membuat argumen menjadi tidak valid atau menyesatkan, meskipun terdengar meyakinkan

Berikut ini adalah jenis-jenis cacat logika yang umum dibagi berdasarkan kategori:

🔹 1. Cacat Logika Formal (Formal Fallacies)
Kesalahan dalam struktur logis argumen, biasanya dalam bentuk silogisme.

Non sequitur: Kesimpulan tidak mengikuti premis.

> Contoh: "Semua kucing adalah hewan. Saya adalah hewan. Maka saya adalah kucing."

Affirming the consequent:

> Jika A maka B. B benar, maka A benar.
Contoh: "Jika hujan maka jalan basah. Jalan basah, maka pasti hujan." (padahal bisa karena disiram)

Denying the antecedent:

> Jika A maka B. A tidak benar, maka B tidak benar.
Contoh: "Jika saya di Jakarta maka saya di Indonesia. Saya tidak di Jakarta, maka saya bukan di Indonesia." (padahal bisa di Surabaya)

🔹 2. Cacat Logika Informal (Informal Fallacies)
Kesalahan yang berkaitan dengan isi, bahasa, atau konteks.

🧠 a. Cacat karena Serangan terhadap Lawan
Ad hominem: Menyerang pribadi lawan, bukan argumennya.

> "Kamu tidak bisa dipercaya karena kamu bukan lulusan universitas."

Poisoning the well: Mencemari karakter lawan sebelum argumennya didengar.

> "Sebelum kamu dengar pendapatnya, ingat dia itu mantan narapidana."

🗣️ b. Cacat karena Apel terhadap Emosi atau Otoritas
Appeal to emotion: Menggunakan emosi untuk mempengaruhi.

> "Kalau kamu peduli pada nenekmu, kamu harus beli produk ini."

Appeal to authority: Menggunakan otoritas sebagai dasar argumen, meskipun tidak relevan.

> "Artis A bilang suplemen ini manjur, jadi pasti benar."

Appeal to popularity (ad populum): Sesuatu dianggap benar karena banyak yang percaya.

> "Semua orang pakai ini, pasti ini yang terbaik."

🔁 c. Cacat karena Kesalahan dalam Penalaran
Circular reasoning (begging the question): Argumen berputar-putar.

> "Saya pintar karena saya selalu dapat nilai bagus." (tanpa menjelaskan sebab nilai bagus)

False dilemma (false dichotomy): Hanya menyajikan dua pilihan padahal ada lebih banyak.

> "Kalau kamu tidak dukung saya, berarti kamu musuh saya."

Slippery slope: Menganggap satu tindakan kecil akan menyebabkan bencana besar.

> "Kalau kita izinkan siswa pakai sandal, besok mereka datang pakai piyama."

🔍 d. Cacat karena Generalisasi dan Kesalahan Data
Hasty generalization: Menarik kesimpulan dari data yang terlalu sedikit.

> "Saya pernah ditipu satu orang Batak. Berarti semua orang Batak penipu."

Straw man: Memutarbalikkan argumen lawan agar mudah diserang.

> "Dia bilang anak-anak butuh istirahat. Jadi dia ingin sekolah diliburkan selamanya."

Red herring: Mengalihkan pembicaraan ke topik lain.

> "Kita bahas korupsi. Tapi kenapa tidak bahas negara lain yang lebih parah?"

Post hoc ergo propter hoc: Mengira sesuatu yang terjadi duluan menyebabkan yang belakangan.

> "Setelah saya pakai minyak X, saya sembuh. Berarti minyak itu penyebabnya." (padahal bisa karena obat dokter)

📚 Kesimpulan

Cacat logika sering muncul dalam debat, iklan, media sosial, bahkan diskusi sehari-hari. Mengenali dan menghindarinya sangat penting agar kita berpikir kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh argumen menyesatkan.

■■■■

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Zombie At Work Place

World Lupus Day : PLSS

Menangislah