Uji Coba Vaksin TBC

" *Ketika Tubuh Warga Jadi Lokasi Uji Coba* "

Oleh: Puspa_R

Beberapa waktu ini, saya membaca kabar bahwa vaksin TBC terbaru akan diuji coba di Indonesia. Namanya M72, digagas oleh lembaga internasional dan didanai salah satunya oleh Bill Gates. 
Kabar ini muncul dari mulut mantan pejabat yang menentang ujicoba.

Tapi sebagai warga biasa, mendengar kata "Uji coba" saya bertanya-tanya:
Apakah berarti kita benar-benar terlibat? Atau sekadar dijadikan tempat?

Dalam berita lain Indonesia disebut menjadi lokasi uji coba seperti yang disampaikan oleh jurnalis Metro TV yang saya tonton pada link You Tube berikut;
https://youtu.be/kWOpSbIZ_-I?feature=shared

Fase 3 bukan uji coba kecil. Ini tahap di mana ribuan manusia jadi peserta eksperimen untuk melihat apakah vaksin benar-benar berhasil. Di antara mereka bisa jadi ada tetangga saya, saudara, bahkan saya sendiri jika tinggal di lokasi yang terlibat.

Apakah semua warga yang ikut sudah benar-benar paham risiko dan hak mereka? Apakah sudah ada diskusi terbuka di tingkat RT, kelurahan, atau puskesmas? Atau hanya sekadar penandatanganan formulir?

Tak Ada Wajah Ilmiah Lokal.
Sejauh ini, suara yang dominan justru datang dari pejabat politik atau lembaga asing. Saya belum melihat ilmuwan Indonesia menjelaskan langsung ke publik. Padahal kalau ini proyek ilmiah, yang harus bicara adalah orang-orang sains.

Sebagai warga, saya ingin tahu siapa penanggung jawabnya di dalam negeri. Siapa yang bisa saya datangi kalau ada yang tidak beres? Siapa yang menjaga agar eksperimen ini tidak melewati batas?

Bolehkan Kami Tahu Lebih Banyak?

Kami tidak menolak vaksin. Kami tidak menolak riset. Tapi kami ingin tahu:

●Siapa yang memutuskan lokasi uji coba?
●Bagaimana relawan dipilih?
●Siapa yang melindungi mereka jika terjadi efek samping?
●Dan yang paling penting: untuk siapa hasil riset ini nanti?
 _Apakah kami akan menikmatinya juga, atau hanya menjadi catatan dalam laporan internasional?_ 

Sebagai salah satu warga, saya merasa perlu mengingatkan kita semua bahwa kita harus cerdas. Kita harus faham dulu, karena jika sebagai sasaran uji coba berarti tubuh kita juga akan terlibat.

Riset yang baik bukan hanya soal hasil. Tapi juga soal proses yang adil, jujur, dan menghormati hak semua orang.

Karena ternyata bukan hanya saya yang "hanya warga" yang tidak tahu apa-apa tapi juga dari tenaga kesehatan yang ada di layanan kesehatan.

" _Kalo di Puskes lom tedengar yo ...apo karna puskes dusun_

Chat salah seorang yang bekerja di Puskesmas.

Semoga Pemerintah khususnya yang terlibat segera menyampaikan sosialisasinya kepada masyarakat supaya tidak terjadi ketimpangan informasi dan termakan berita hoax. 

Salam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Zombie At Work Place

World Lupus Day : PLSS

Menangislah