Jangan Memakan Harta Orang Lain
Berikut tadabur Surah Al-Baqarah ayat 188 dalam bahasa non-formal:
Artinya:
"Dan janganlah sebagian kalian memakan harta orang lain dengan cara yang batil (tidak benar), dan jangan pula kalian membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kalian dapat memakan sebagian dari harta orang lain itu dengan dosa, padahal kalian tahu."
Tadaburnya (Bahasa non-formal):
Ayat ini ngejelasin tentang larangan buat ngambil atau makan harta orang lain dengan cara yang nggak bener. Misalnya, nyolong, nipu, korupsi, manipulasi, atau bahkan pakai jalur hukum tapi buat ngerugiin orang lain, padahal tahu itu salah. Allah ngingetin, jangan sampai kita ngejar keuntungan dunia tapi lewat jalan haram, apalagi sambil bawa-bawa urusan ke pengadilan buat menutupi kesalahan sendiri.
Kadang ada orang yang tahu dia salah, tapi tetap ngotot cari celah hukum supaya bisa menang. Nah, itu yang Allah bilang dosa besar—apalagi kalo kita sadar sepenuhnya kita lagi nindas hak orang lain. Intinya, Allah nyuruh kita jujur dan adil, jangan ngambil hak yang bukan punya kita, walaupun bisa dan keliatannya aman.
Berikut tadabur Surah Al-Baqarah ayat 188 dalam bahasa non-formal:
Artinya:
"Dan janganlah sebagian kalian memakan harta orang lain dengan cara yang batil (tidak benar), dan jangan pula kalian membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kalian dapat memakan sebagian dari harta orang lain itu dengan dosa, padahal kalian tahu."
Tadaburnya (Bahasa non-formal):
Ayat ini ngejelasin tentang larangan buat ngambil atau makan harta orang lain dengan cara yang nggak bener. Misalnya, nyolong, nipu, korupsi, manipulasi, atau bahkan pakai jalur hukum tapi buat ngerugiin orang lain, padahal tahu itu salah. Allah ngingetin, jangan sampai kita ngejar keuntungan dunia tapi lewat jalan haram, apalagi sambil bawa-bawa urusan ke pengadilan buat menutupi kesalahan sendiri.
Kadang ada orang yang tahu dia salah, tapi tetap ngotot cari celah hukum supaya bisa menang. Nah, itu yang Allah bilang dosa besar—apalagi kalo kita sadar sepenuhnya kita lagi nindas hak orang lain. Intinya, Allah nyuruh kita jujur dan adil, jangan ngambil hak yang bukan punya kita, walaupun bisa dan keliatannya aman.
Dalam dunia kerja, Ayat ini kayak alarm keras dari Allah soal kejujuran dan integritas, apalagi dalam urusan harta dan hak orang lain. Dalam dunia kerja atau bisnis, kadang kita lihat hal-hal kayak:
Ngambil jatah yang bukan haknya — misalnya mark-up laporan keuangan, manipulasi jam kerja, atau ambil komisi diam-diam, memanfaatkan jabatan untuk manipulasi peraturan yg menguntungkan pribadi atau kelompoknya.
Main licik biar menang tender atau proyek, padahal cara dapetnya nggak bersih.
Lapor atasan atau HRD dengan cerita yang dipelintir, biar dapet keuntungan pribadi, misalnya nyalahin rekan kerja padahal kita yang salah.
Ngegunain hukum atau aturan kantor buat ngerugiin orang lain, misalnya bikin skenario biar orang lain kelihatan salah padahal kita yang ngatur di belakang.
Allah bilang, walaupun secara hukum dunia kita bisa "menang", tapi kalau niat dan caranya batil (curang, licik), itu tetap dosa dan Allah Maha Tahu. Jadi kita diajarin buat jaga amanah, kerja jujur, dan nggak serakah, meskipun punya kesempatan buat curang.
Inti Pesan Ayatnya:
Di kerjaan, di rumah, di kehidupan sosial, jangan ambil yang bukan hak kita, apalagi lewat cara licik dan akal-akalan hukum. Sekecil apa pun itu, tetap dosa kalau niatnya jahat. Kita mungkin bisa lolos dari hukum manusia, tapi nggak dari Allah.
Wallahu 'alam
Komentar
Posting Komentar