Dari Stress ke Turnover
Dampak Beban Kerja Tak Seimbang di Dunia Kerja
Pembagian beban kerja yang tidak merata dapat memicu berbagai masalah serius di lingkungan kerja. Beban berlebih yang dialami sebagian karyawan—sementara lainnya memiliki beban lebih ringan—menimbulkan dampak fisik, psikologis, hingga organisasi.
1. Stres dan Gangguan Kesehatan Mental
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stres kerja terjadi “ketika tuntutan pekerjaan tidak sesuai dengan kapasitas, sumber daya, atau kebutuhan pekerja” (WHO, 2003). Hal ini diperkuat oleh Leka et al. (2003) yang menyatakan:
> “Job stress results when there is a mismatch between the demands of the job and the capabilities, resources, or needs of the worker.”
Stres yang tidak ditangani dapat berkembang menjadi kelelahan emosional dan gangguan kesehatan mental serius.
2. Penurunan Produktivitas
Burnout yang dipicu beban kerja berlebih berdampak langsung pada produktivitas. Maslach & Leiter (1997) menyatakan:
> “When employees are burned out, they may show decreased performance, disengagement from work, and reduced ability to innovate.”
Karyawan yang kelelahan secara emosional dan fisik cenderung menurunkan kualitas kerja dan efektivitas.
3. Turnover dan Ketidakpuasan Kerja
Menurut Mobley (1977), ketidakpuasan yang timbul dari beban kerja yang tidak seimbang dapat menjadi awal dari niat untuk keluar dari organisasi:
> “Employee turnover is often the consequence of accumulated dissatisfaction that stems from unfair treatment and excessive workload.”
Organisasi yang tidak segera menanggapi ketimpangan ini akan menghadapi kerugian akibat tingginya biaya rekrutmen dan pelatihan karyawan baru.
4. Moral Kerja dan Keadilan Organisasi
Greenberg (1990) menekankan pentingnya keadilan dalam organisasi:
> “Perceptions of fairness at work strongly influence employees’ attitudes, behaviors, and their emotional commitment to the organization.”
Beban kerja yang dirasa tidak adil menurunkan semangat kerja, loyalitas, dan semangat kolaboratif antar karyawan.
5. Konflik Tim dan Disfungsi Organisasi
Ketidakseimbangan beban kerja juga dapat menciptakan ketegangan dalam tim. Menurut Robbins & Judge (2017):
> “Unfair workload distribution can erode trust among team members and lead to interpersonal conflict, which impairs team performance.”
Jika tidak ditangani, hal ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat dan memicu disfungsi organisasi secara menyeluruh.
Kesimpulan
Beban kerja yang tak seimbang adalah sumber risiko besar dalam dunia kerja modern. Mengelola beban kerja secara adil bukan hanya urusan efisiensi, tetapi juga bentuk penghargaan terhadap manusia sebagai sumber daya utama. Organisasi yang berhasil menjaga keseimbangan ini cenderung memiliki tenaga kerja yang lebih sehat, loyal, dan produktif.
Barakallah fiik
Komentar
Posting Komentar